Jumat, 18 Januari 2013

puisi kupu-kupu

ku adalah kupu-kupu,
aku dan bunga adalah sepasang kekasih.
Angin kehidupan
mempertemukan dan memisahkan kami.

Aku terbang
dan aku datang
dari atas singasana cintamu,
untuk menggabungkan sengat kasihku
dengan putik indahmu,
serta keindahan warnanya yang menyatu
dengan keindahan sayap-sayap cintaku.

Menjelang segarnya pagi
aku menghampiri kekasihku,
dan ia mendekapku dalam kelopak indahnya.
Disenja hari kutorehkan
dan kubacakan syair-syair kerinduanku ,
lalu ia tersenyum ,
dan melambaikan kelopak jiwanya padaku....


Kupu-kupu bersayap yang oleh cinta
tidak diberi kekuatan,
tidak akan bisa terbang
dari balik dedaunan
untuk melihat keindahan
dan keagungan cinta,

Dimana jiwaku dan jiwa kekasihku
menyatu dalam setiap hembusan
dan tarikan nafas keabadian...

Ketika angin menyandungkan bait-bait cinta ,
Ruh semesta yang mendengarnya
akan tertunduk
dalam bulir airmata bahagia...

Disaat angin bergolak,
dan hati terluka...
Kupu-kupu terbang
susuri taman-taman hati,
dilihatnya bunga-bunga
merekahkan warni kemandulan jiwa...
putik indahnya takkan pernah mendengar...
ketika alam menyandungkan
bait-bait kehidupan...

Kekasihku,.....
aku ingin engkau mengenalku
sebagai keindahan kupu-kupu yang pernah
tertatih dalam kegelapan...
Aku ingin engkau mengingatku
sebagai makhluk yang pernah terkurung sepi
dalam selubung kegetiran ....

Duhai,
keindahan jiwa yang menghias taman hatiku,
Tak ada hari-hari yang lebih indah
daripada hari-hari yang dihiasi
oleh keindahan cinta...
Tak ada badai yang lebih menakutkan
selain badai asmara..
tetaplah dalam genggaman erat -
kepakan syair keabadianku, dan.....
Jadilah pengikut setia
atas Singgasana keajaiban cintaku.

0 komentar:

Posting Komentar